Kamis, 19 Februari 2009

Tenaga besar, harga paling murah.


Toyota rupanya tak mau ketinggalan berebut kue pasar kabin ganda di Tanah Air. Prediksi pasar boleh saja lesu, tapi PT Toyota Astra Motor (TAM), pemegang merek Toyota di Indonesia, melansir Toyota Hilux Double Cab (D-Cab).

Keluarga IMV (innovative international multipurpose vehicle) ini bukan yang pertama dimasukkan Toyota. Sebelumnya sudah ada satu varian lain, yaitu Hilux 4x2 Single Cabin.

Dari tampang luar, varian double cab yang bisa mengangkut lima penumpang ini lebih lebar dan jangkung. Maklum, jika model single cabin menggunakan platform Kijang Innova, double cabin memakai platform Fortuner.

Tampilan Fortuner memang terasa kental pada tubuh Hilux. Mulai bumper depan, samping, sampai interior yang dilengkapi sporty combination meter, audio system, power window, door lock, serta single air conditioner.

Dengan tagline The Incredible Hilux—mengambil tokoh komik rekaan raksasa hijau—Hilux dipasangi mesin diesel Common Rail Direct Injection berkapasitas 3.0-liter DOHC 4-silinder. Mesin bertipe 1KD-FTV dengan teknologi variable nozzle turbo intercooler itu menghasilkan tenaga 163 PS pada 3.400 rpm dan torsi 35 kgm pada 1.400-3.400 rpm.


Tenaga dan harga Rp 281,5 juta — terendah dibandingkan dengan rival-nya — menjadi andalan Toyota dalam merebut pasar. "Kami mentargetkan '20 persen dari total pasar 4x4 Indonesia," kata Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT TAM. "Hilux akan mampu mencapai penjualan 350-425 unit. Itu angka optimistis kami."

Hitung-hitungan itu didasarkan pada angka penjualan Hilux Single Cabin, yang pada tahun lalu mampu terjual 6.980 unit. Apalagi industri pertambangan dan perkebunan tahun ini diperkirakan bakal membaik.

Sektor inilah yang menurut Achmad Rizal, Manajer Pemasaran TAM, menyerap 90 persen Hilux, sedangkan hanya 10 persen untuk passenger car.

Optimistis? Boleh saja. Tapi Hilux harus menghadapi pesaing yang sudah lebih dulu beredar. Sebut saja Mitsubishi dengan Strada Triton, Ford Ranger, Isuzu D-Max, atau Mazda BT-50.

Perhatian khusus tampaknya harus ditujukan Toyota kepada Strada Triton yang menguasai pasar ini. Sepanjang tahun lalu, tiga varian Strada Triton milik PT Krama Yudha Tiga Berlian terjual pada angka 8.407 unit atau menguasai 52,6 persen pasar double cab.

Mitsubishi mengklaim pasar mobil berpenggerak empat roda sudah mereka kuasai sejak 2005, tiga tahun setelah Strada pertama kali diluncurkan di Indonesia. "Kami tetap yakin dan confidence karena sebagai market leader di kelas 4x4," kata Intan Vidiasari, Public Relations Manager KTB.

Pesaing lainnya, Ford, menyokong pernyataan Toyota bahwa pasar terbesar double cab berpenggerak empat roda, sekitar 80 persen, adalah industri atau yang populer dengan istilah "fleet market". Ford sendiri tahun lalu mencatat penjualan 5.400 unit.

"Pasar double cabin akan lebih bergairah dengan munculnya "pemain" baru dalam segmen ini," kata Safaruddin Husada, Communication Manager PT Ford Motor Indonesia.

Adapun Mazda punya pendapat lain. PT Mazda Motor Indonesia mengaku penjualan seri BT-50-nya tidak signifikan dan bakal ada penurunan tahun ini. Pada tahun lalu, BT-50 terjual 1.547 unit dengan pangsa pasar 8 persen.

"Pastinya ada penurunan walaupun kondisi pasar akan berubah-ubah," kata Astrid Ariani Wijana, Brand Communication Manajer PT MMI. Selamat bersaing.

sumber : Toyota Astra

Followers

 

INFORMASI TOYOTA. Copyright 2008 All Rights Reserved Rudy Sunaryo