Jumat, 10 Oktober 2008

Produk Toyota tanpa SOC


JAKARTA - Teknologi terdepan kendaraan bermotor Toyota rupanya juga diimbangi dengan pengembangan teknologi lingkungannya. Selain sebagai wujud tanggung jawab terhadap masyarakat, hal tersebut penting untuk menyikapi isu lingkungan yang terus memanas.

Diawali dari Toyota Earth Charter, akhirnya Toyota membentuk Environment Management System (EMS) guna mensosialisasikan kegiatan lingkungan Toyota Jepang yang melibatkan seluruh kelompokToyota dalam skala global.

Lebih rinci dalam EMS, Toyota berupaya mengurangi efek negatif terhadap lingkungan (dalam hal ini yang dimaksud adalah emisi karbon) di setiap tahapannya. Mulai dari pembangunan kendaraan itu sendiri hingga produksi, disposal dan lainnya dengan mengadakan kegiatan bertema lingkungan di semua area bisnis termasuk diantaranya perumahan, IT, dan bioteknologi.

Salah satu upaya populer Toyota dalam mengurangi emisi karbon adalah dengan mengurangi bahkan menghilangkan 4 macam SOC yang biasa terkandung dalam komponen kendaraannya, antara lain: lead, mercury, cadmium and hexavalent chromium yang berbahaya karena bersifat racun, bagi mahluk hidup.

Berkaitan dengan ini, tercatat sebuah prestasi bahwa Toyota Indonesia masuk peringkat 1, di luar Jepang, Amerika & Eropa, untuk komponen kendaraan bebas SOC.

Pasalnya material SOC akan mengendap dalam tanah/air jika komponen yang mengandung material SOC tidak terpakai lagi dan dibuang. Selanjutnya jika tanah atau air yang tercemar oleh material SOC dikonsumsi oleh mahluk hidup dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif seperti kanker.

Sebagai informasi, hingga Oktober 2007, komponen kendaraan Toyota telah 99% bebas dari kandungan SOC. Selanjutnya diupayakan, di tahun 2008 status pelarangan kandungan SOC pada komponen kendaraan Toyota menjadi larangan penuh.

sumber : okezone.com

Followers

 

INFORMASI TOYOTA. Copyright 2008 All Rights Reserved Rudy Sunaryo